Candlestick

Grafik candlestick lahir di Jepang. Kapan ? tidak ada yang tau persisnya, namun saat itu di jepang telah ada sekolah-sekolah lama yang mengajarkan analisa teknis untuk perdagangan beras. Hingga suatu saat seorang barat bernama ‘Steve Nison‘ menemukan dan pertama kali mengenal rahasia teknik jepang ini dari kenalannya sesama broker Jepang. Sejak saat itu Steve menjadi terobsesi dengan teknik ini, dia mulai mempelajari, meneliti, menulis, dan perlahan mulai tumbuh populer di sekitar tahun 90 an.

Candlestick merupakan nama grafik yang menyerupai batang lilin. Candlestick meliputi badan (body) dan ekor(shadow). Analisis candle menggunakan data Harga Pembukaan(open), Teringgi (high), Terendah(low) dan Penutupan (close) .


Apabila harga penutupan diatas pembukaan maka body candle biasanya berwarna terang atau putih. Apabila harga penutupan dibawah pembukaan maka body candle biasanya berwarna gelap atau hitam. Sedangkan garis yang berada diatas body disebut upper shadow. Pada Body berwarna putih, upper shadow mewakili ketamakan pembeli sedangkan pada body berwarna gelap, upper shadow menunjukan ketakutan pembeli. Garis yang berada dibawah body disebut lower shadow, pada body berwarna putih lower shadow mewakili ketakutan penjual, sedangkan pada body hitam lower shadow menunjukan ketamakan penjual.

Pada intinya candlestick digunakan untuk mengetahui tekanan yang dilakukan oleh pembeli atau penjual. Pada akhir periode adu kekutan tekanan itu akan terlihat pada panjang body dan shadownya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »